Minggu, 26 Juni 2016

TUGAS 4 : KEBUDAYAAN DI INDONESIA


Budaya Indonesia adalah  seluruh kebudayaan  nasional,kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asing yang telah  ada di Indonesia  sebelum  Indonesia merdeka pada tahun 1945.

A. Kebudayaan Nasional
       definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 yakni :

"Kebudayaan nasional  yang berdasarkan pancasila adalah  perwujudan cipta,karya dan karsa  bangsa  Indonesia  dan merupakan keseluruhan daya upaya  manusia  Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat  bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada  pembangunan nasional dalam segenap  kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya."

Disebut juga pada pasal selanjutnya  bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. tampaklah bahwa  kebudayaan nasional  yang dirumuskan oleh pemerintah  berorientasi pada pembangunan nasional  yang di landasi oleh  semangat pancasila.

B. Kebudayaan Lokal
       Budaya lokal sering  disebut juga sebagai  kebudayaan daerah. Menurut Parsudi Suparlan ada 3 macam kebudayaan dalam Indonesia yang majemuk, yaitu :
  • Kebudayaan nasional  Indonesia yang berlandasan Pancasila dan UUD 1945.
  • Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung bagi  lestarinya  kebudayaan suku bangsa tersebut.
  • Kebudayaan umum lokal yang berfungsi dalam pergaulan umum (ekonomi, politik, sosial, dan emosional) yang berlaku dalam lokal-lokal di daerah.
Berikut beberapa contoh kebudayaan yang ada di Indonesia :

KEBUDAYAAN JAWA TENGAH

Propinsi Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribukota di Semarang. Terbagi menjadi 35 kabupaten dan kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya yang unik. Jawa Tengah dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa.
Rumah adat di Indonesia bermacam-macam bentuknya dan mempunyai nilai seni masing-masing. Karena rumah merupakan suatu yang sangat penting, selain sebagai tempat tinggal rumah berfungsi untuk melindungi dari tantangan alam dan lingkungannya. Kita juga dapat melakukan aktivitas penting didalamnya, tidak hanya diluar rumah saja.
Coba kita lihat salah satu dari rumah adat yang ada di Indonesia, yaitu rumah adat Jawa. Rumah Jawa lebih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin menyatu dalam satu kesatuan.
Contohnya saja kita lihat rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu rumah joglo.
Joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah bentuk ini mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki orang yang mampu. Pada masa lampau masyarakat jawa yang mempunyai rumah joglo hanya kaum bangsawan seperti sang pangeran dan kaum orang yang terpandang, karena rumah ini butuh bahan bangunan yang lebih banyak dan mahal dari pada rumah bentuk lain. Di zaman yang semakin maju ini rumah joglo digunakan oleh segenap lapisan masyarakat dan juga untuk berbagai fungsi lain, seperti gedung pertemuan dan kantor-kantor.
Pada dasarnya, rumah bentuk joglo berdenah bujur sangkar. Pada mulanya bentuk ini mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan digunakan blandar bersusun yang di sebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke atas, makin ke atas makin melebar.
Jadi awalnya hanya berupa bagian tengah dari rumah bentuk joglo zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, diberikan tambahan-tambahan pada bagian-bagian samping, sehingga tiang di tambah menurut kebutuhan. Selain itu bentuk denah juga mengalami perubahan menurut penambahannya. Perubahan-perubahan tadi ada yang hanya bersifat sekedar tambahan biasa, tetapi ada juga yang bersifat perubahan konstruksi.
Sirkulasi keluar masuknya udara pada rumah joglo sangat baik karena penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam, yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin dan cahaya.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni,bahan bangunanya pun terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas dan cukup mahal harganya, bangunanya pun sangat kokoh dengan pondasi yang sangat kuat oleh karena itu rumah ini sangat istimewa bagi adat jawa dan sangat dijaga kelestariannya sampai saat ini. Oleh karena itu rumah joglo adalah salah satu rumah yang berpengaruh bagi kelestarian adat daerah yang ada di Indonesia meskipun adat-adat daerah lain banyak juga yang mempunyai rumah adat yang mempunyai seni tersendiri.

Seni Tari Jawa Tengah
Gambyong merupakan tarian khas Jawa Tengah yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu. Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing.
Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul. Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang bukanlah sesuatu yang mudah dan harus mempunyai jiwa seni yang tinggi yang dapat mengikuti irama sampai kedalam perasaan pengendang tersebut. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya, seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah melakukan harmonisasi.

Pakaian Adat Jawa Tengah
Batik-Tulis Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah).Pakaian adat Jawa Tengah adalah Batik. Kita akan mudah menemukan batik di Propinsi ini karena dua diantara wilayahnya merupakan sentra penghasil batik. Solo dan Pekalongan adalah daerah penghasil batik yang telah memberikan kontribusi positif untuk melestarikan budaya bangsa.
Batik adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di berbagai wilayah Indonesia banyak ditemui daerah-daerah perajin batik. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias maupun tata warnanya oleh karena itu kita harus menjaga kelestarianya. Dan salah satu daerah itu adalah Kabupaten Pekalongan.
Batik di Pekalongan dapat dikategorikan sebagai batik pesisir yang mempunyai ciri khas pada motif kain hiasnya yang bersifat naturalis dan kaya warna. Ciri khas inilah yang memberikan identitas tersendiri bagi batik-tulis Pekalongan yang berbeda dengan batik lainnya, seperti batik-tulis Yogya atau Solo.


Makanan Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah)
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.

Berikut beberapa foto terkait budaya jawa tengah :

1.    Keraton Solo

2.    Kain Batik


3.    Kesenian Wayang Kulit

4.    Tarian Srikandi / Tari Panah

5.    Kesenian Wayang Orang


6. Senjata Tradisional Jawa Tengah


Kebudayaan  SUMATERA UTARA

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km². Sumatra Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
       Pesisir Timur
       Pegunungan Bukit Barisan
       Pesisir Barat
       Kepulauan Nias
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat
perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap
daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah
yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. 
Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie 
Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau.

Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di
pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong
konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir,
merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada
danau ini.

Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi
penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh.
Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya
dan Bahasa Minangkabau.

Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa
Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia
karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu
masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan
Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu
dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di
Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang
sering juga disebut bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah
perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.

Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa
Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak
menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung
Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh
suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga,
Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa
Minangkabau.

Sumatera  Utara yang kaya dengan budaya adat istiadat dan keindahan
alamnya.
Sumatera Utara kaya dengan berbagai adat budaya atau etnis yang
beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak
Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis Sibolga
Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat,
tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa
daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung dalam
pasar pariwisata di Sumatera Utara. Walaupun begitu banyak etnis budaya
di Sumatera Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam
bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan
memupuk kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai daerah bahwa
hanya Sumatera Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis yang
berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah
sumatera utara.

Kekayaan budaya yang dimiliki berbagai etnis yaitu :

Batak Toba dengan Tarian Tortor, Wisata danau toba, wisata megalitik (kubur batu), legenda (cerita rakyat), adat budaya yang bernilai tinggi dan kuliner. 

Batak Karo yang terkenal dengan daerah Berastagi dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah menembus pasar global dan juga memiliki adat budaya yang masih tradisional. 

Etnis Melayu yang terkenal dengan berbagai peninggalan sejarah seperti
Istana Maimoon, tari derah dan peninggalan rumah melayu juga masjid yang
memiliki nilai sejarah yang tinggi. 

Batak Angkola yang terkenal dengan kultur budaya yang beragam, mulai dari tari daerah adat istiadat dan merupakan penghasil salak (salak sidempuan) yang juga sudah dapat menembus pasar global.

Batak Pakpak Dairi yang dikenal dengan peninggalan sejarah megalitik berupa mejan dan patung ulubalang dan tentunya juga memiliki adat istiadat dan tari daerah juga alat musik yang khusus.

Etnis Simalungun memiliki peninggalan sejarah berupa Rumah Bolon atau yang dikenal dengan Museum Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat itu masih terdapat berbagai peninggalan sejarah dan etnis Simalungun juga memiliki adat istiadat dan budaya yang tersendiri. 

Etnis Nias memiliki daerah yang kaya dengan wisata alam yang sangat menakjubkan yang telah memiliki nilai jual hingga ke mancanegara, daerah ini juga memiliki kekayaan situs megalitik dan daerah ini masih tergolong daerah yang orisinal yang belum terlindas dengan kemajuan zaman karena didaerah ini masih banyak peninggalan megalitik seperti kampung batu, nilai budaya yang tradisional dan banyak lagi yang sangat bernilai tinggi, dan menurut cerita masyarakat setempat, daerah tersebut sudah direncanakan untuk dijadikan salah satu zona situs megalitik yang dilindungi dunia. 

Etnis Sibolga Pesisir ini juga memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang khusus yang juga memiliki nilai sejarah yang sangat berharga.

Dari semua etnis tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa Sumatera
Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis juga sejarah yang patut untuk
diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi mengangkat martabat
bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Budaya Sumatera Utara - Seni Kebudayaan Tradisional Propinsi Daerah
Sumut. Sumatra Utara memiliki khasanah kekayaan budaya yang beraneka
ragam. Kebudayaan daerah Sumsel tersebut meliputi adat istiadat, seni
tradisional, dan bahasa daerah.

Di Propinsi Sumatera Utara terdapat beberapa suku yang mendiami propinsi
tersebut, diantaranya adalah suku Melayu, suku Nias, suku Batak
Toba,suku Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, suku Tapanuli
Selatan yang terdiri dari suku Sipirok, suku Angkola, Padang Bolak, serta
Mandailing,
Namun ada juga pendatang seperti suku Minang, Jawa serta Aceh.
Pendatang ini membawa kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing.


Seni Budaya Sumatera Utara

Musik daerah Sumatera Utara

Sama seperti budaya daerah lainnya yang ada di Indonesia Sumatera Utara
juga memilki musik yang khas daerah Sumse. Musik yang biasa dimainkan
di Sumatra Utara ini tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan
di Sumut. Yang menjadi ciri khas adalah terdapat alunan musik genderang.
Seperti misalnya pada Etnis Pesisir yang memiliki serangkaian alat musik
yang sebut dengan Sikambang.

Tarian Budaya Sumatera Utara

Memiliki beraneka ragam seni tari tradisional yang terbagi beberapa macam.
Ada yang bernuansa magis yang berupa tarian sakral namun ada juga yang
sifatnya untuk hiburan saja yang berupa tari profan. Jenis tari adat Sumut
merupakan bagian dari upacara adat, sedangkan tari sakralnya biasanya
ditarikan oleh dayu-datu.
Beberapa tarian yang berasal dari Sumatera Utara adalah tari Tortor, morah
morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung, tortor
nasiaran, tortor tunggal panaluan.

Pesan Saya :
"Kita harus bangga akan negara kita sendiri , melestarikan semua yang masih ada sampai saat ini , Indonesia adalah negara yang indah dengan seluruh perbedaan yang ada , hidup indonesia ! "

Sumber: https://p2x9-47-arif.blogspot.co.id/2013/05/macam-macam-kebudayaan-yang-ada-di.html?showComment=1466867036157#c3761449010073746556

Tidak ada komentar:

Posting Komentar